Pencari kerja membutuhkan sebuah pekerjaan yang bisa menjadikan sebagai sumber penghasilan untuk menghidupi diri dan keluarganya dan hal itu adalah suatu keharusan sebagai manusia yang telah memiliki modal pendidikan dan mungkin telah memiliki tanggungjawab dalam sebuah keluarga karena mau tidak mau harus dapat pekerjaan untuk memenuhi kebutuhan tersebut.
Perlu diingat juga bahwa jumlah pencari kerja tetap lebih banyak dibandingkan dengan jumlah perusahaan yang mampu menerima tenaga kerja sehinggah secara atomatis timbulah persaingan dalam mendapatkan pekerjaan. Ini menjadi suatu yang sangat menguntungkan bagi perusahaan karena dapat mendapatkan sejumlah tenaga kerja yang memang dibutuhkan sesuai harapannya.
Persoalan timbul di kalangan pencari kerja karena persaingan yang besar dan setiap lowongan yang ada harus telah berpengalaman kerja minimal 1 tahun di bidangnya masing-masing. Secara manusiawi dengan hati nurani kita dapat menyimpulkan "perusahaan hanya membutuhkan tenaga kerja trampil ".
hal ini membuka peluang tenaga kerja yang telah berkerja di satu perusahaan untuk bermingrasi ke perusahaan lain yang lebih besar dan pendapatan lebih menjanjikan lagi dibanding dengan tempat kerjanya saat ini, tentunya akan menambah persaingan di kalangan pencari kerja pemula yang notebene baru tamat sekolah/kuliah.
Persaingan semakin berat sejalan berjalannya waktu yang terus berputar, jumlah pencari kerja terus bertambah sementara jumlah lowongan kerja tidak sebanding dengan jumlah pertambahan pencari kerja, akibatnya timbulah masalah pengangguran.
Melihat situasi dan gejalah yang ada di masayarakat pencari kerja saat ini ada sebagian orang yang cermat dan memanfaatkan situasi dengan membuka pendidikan informal dengan modus pelatihan kerja sesuai bidang yang diharapkan. karena memang sangat dibutuhankan maka tempat-tempat tersebut diserbu dan kebanjiran siswa sehingga dapat menghasilkan dan mengumpulkan dana yang sangat besar bagi pengelolahnya.
Walaupun tidak semua hasil tamatan sesuai harapan tapi ada pengaruhnya di dalam persaingan untuk mendapatkan pekerjaan kerena telah melalui pelatihan kerja dan perusahaan akan lebih cenderung memilihnya.
Pemerintah saat ini sadar dengan situasi jumlah pencari kerja yang ada semakin besar dan terus bertambah setiap tahunnya dan bila hal ini tidak segera di atasi maka tidak mungkin akan menimbulkan suatu permasalahan sosial masyarakat. Oleh sebab itu Pemerintah menganjurkan kepada kementrian terkait untuk segera melakukan tindakan dan solusi yang paling tepat untuk mengurai masalah ini dengan suatu pemahaman di masyarakat untuk mampu dan bisa membuat peluang usaha sendiri sehingga bisa membuka dan menyerap tenaga kerja di wilayah sekitarnya. Melalui penyaluran Kredit Usaha Kecil dan Menengah yang di peruntukan bagi masyarakat yang membutuhkan modal usaha yang tentuanya dengan pengembalian Kredit dengan suku bunga tertentu yang meringkankan.
Namun hal ini tidak bisa membantu banyak kaum pencari kerja karena hanya dapat dinikmati oleh sebagian kecil dan orang-orang tertentu saja. dengan artian adalah BRI menyalurkan Kredit tersebut tentu dengan penilaian yang tertentu dengan resiko yang akan ditimbulkan semaksimal mungkin untuk menghidari kredit macet. Hal ini dapat disimpulkan bahwa Pemerintah tidak sungguh-sungguh dan serius dalam mengurangi permasalahan ini.
Permasalahan bertambah dengan suatu sistem yang digunakan kebanyakan perusahaan yaitu sistem kontrak kerja yang dilegalkan pemerintah. Ini suatu tindakan yang sangat tidak manusiawi dan merugikan tenaga kerja. Jika hal ini terus di legalkan dan tidak segera di hapuskan maka dalam waktu yang tidak lama lagi pasti akan timbul gejolak yang tentunya sangat berpengaruh terhadap hubungan politik dalam negeri dan dunia usaha juga pengaruhnya akan semakin melebar ke investor asing. Seharusnya Pemerintah lebih memikirkan pencari kerja yang tidak lain masyarakatnya sendiri.
Saat ini angka pengangguran di dalam negeri telah memasuki fase sangat menghawatirkan yang sangat mudah dipengaruhi oleh suatu faham yang radikal dan bertentangan dengan norma-norma masyarakat. Rakyat sangat merindukan pemerintah yang mampu tampil lebih membelah kepentingan masyarakat, mampu mempanfaatkan sumber daya masyarakat secara maksimal karena negara kita di karuniani jumlah penduduk yang besar dan mampu bersaing dengan negara di kawasan Asia. Pemerintah kita bisa melihat dan belajar dari negara Cina yang saat ini merupakan negara Industri paling maju di dunia dan mampu menguasai semua bidang industri dan perekonomian dunia. Bila dibandingkan dengan wilayah dan kesuburan tanah air kita Indonesia tentunya lebih baik dibandingkan negara cina. Kapan Kita Indonesia Mampu Seperti Mereka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar