Seperti biasa warung pak Tino mulai pagi sudah ramai dikunjungi langganan tetapnya, biasa dengan modal lima ribu rupiah sudah dapat kopi segelas plus goreng pisang hangat dipiring yang isinya tak lebih dari tiga potong. Dengan modal segitu cukup tak segan lagi duduk berlama lama ngobrol dengan pengunjung lainnya hingga jam dua siang.
" Heran kali aku nonton berita di Tv kok beritanya korupsi melulu, bosan aku ! pak Salam membuka obrolannya.
kelihatan yang lain melihat keseriusan pak Salam mengumpat berita di tv yang memang bahasan setiap hari selalu berita korupsi.
" Aku pun sama juga, memangnya pemerintah sepertinya gak serius memberantas koruptor sampai bermilyar-milyar rupiah, aku rasa, kita kerja dua puluh empat jam non stop sebagai pekerjaan yang kita ini sampai mampus gak bakalan bisa ngumpulin uang segitu banyak. memang keterlaluan koruptor itu. cocoknya kalau pemerintah tidak bisa mengadili serahkan ke masyarakat saja biar kita gantung sampai mati di depan umum !" pak Madi berapi-api berkomentar.
Pak Tino kelihatan sudah senyum-senyum karena bakalan warungnya pagi ini mendapatkan thema obrolan yang pastinya seru, sambil terus hilir mudik melayani bapak-bapak yang minta kopi dan kadang ada juga yang minta teh manis.
"Masalah centuri belum kelar yang katanya konon melibatkan pembesar-pembesar pejabat pemerintah SBY, sekarang yang lebih bosan aku rasa dengarnya si Anas yang bekas ketua umum partai demokrat, gayanya kalau ngomong seperti yang suci kali, sebelum di tetapkan tersangka oleh KPK aku uda duga pasti ini biang keroknya di partai demokrat. kalau memang dia mengetahui dengan pasti siapa siapa yang terlibat langsung masalah centuri kok di endapkan lama-lama sama Anas, apa karena dia segan dengan SBY....? atau SBY terlibat pula di dalamnya.
tapi konon bukan hanya SBY yang issunya ikut menikmati tapi anak SBY juga yang namanya Ibas , pak Salam menambahkan.
"Bentar dulu, ucap pak Tino, Jangan emosi, kita juga kan masyarakat harus bisa bijaksana. kita kan belum jelas permasalahannya karena penetapan pengadilan belum ada, nanti kita tunggu aja berita di tv.
"Itu masalahnya....?
KPK belum berani mengungkapkan siapa dibalik tokoh utama di kasus centuri. sepertinya juga KPK gak sembarangan mengeluarkan keterangan resminya. mungkin masalahnya ada pejabat tinggi negara didalamnya.
tapi walau demikian aku masih bersyukur dan salut dengan KPK karena berani dengan tegas menetapkan dan mencekal juga menahan tersangka kasus simulator sim, bukan main-main itu karena yang bersangkutan adalah jendral aktip di tubuh POLRI, sekarang kita dengar sama sama di berita koran online bahwa sekitar lima rumah mewah miliknya telah di sita dan berita terbarunya tadi pagi ada sedikitnya juga lima mobil mewah telah disita KPK yang kalau di total rupiahnya sekitar delapan milyar, itu baru harga mobilnya.
pak Regar yang dari tadi hanya mendengar saja mulai tersulut dan menimpali pembicaraan pagi itu.
"Kalian tahu gak, kalau jendral Djoko.S yang tersangkah kasus simulator sim memiliki istri sah tiga orang. yang ngeri kali orang ini, bahkan yang terakhir di nikahi secara siri, sang jendral memberikan uang mahar sebesar enam milyar rupiah dan kalian tau saja itu semua uang rakyat, uang kita dari membayar pajak Pbb yang tiap tahun kita setor ke BRI. aku sendiri terus terang muak dan bosan dengan gaya kepemimpinan SBY yang sepertinya di dalam pemerintahannya banyak kasus korupsi, aku rasa masih enak jamanya pak Harto. walaupun terakhir kita dengar dia banyak ngumpulkan harta dari uang rakyat tapi aku rasa wajar, karena pak Harto menjabat presiden 32 tahun lamanya. sedang anak lurah kita saja yang bapaknya hanya lurah, dia bisa beli mobil mewah, ladang lebar, rumah bagus, istrinya cantik dan banyak lagi, itu baru lurah yang menjabat sekita 3 tahun ini. coba kalian bayangkan sendiri ".
terlihat semua bapak bapak di warung mengangguk-anggukan kepalanya sambil menarik dalam-dalam hisapan rokoknya.
(bersambung.......................
Tidak ada komentar:
Posting Komentar